Saham Tipu-Manipulasi: 8 Tingkah Laku Halus yang Mengkhianati Kebohongan

- Tidak semua orang yang tampil ramah, suka membantu, atau sering tersenyum adalah pribadi yang benar-benar tulus dari hati.

Dalam keseharian, kita kerap bertemu dengan individu yang terlihat menyenangkan dan seolah membawa energi positif, namun ternyata menyimpan sisi lain yang tidak terlihat.

Mereka bisa sangat pandai menyembunyikan kepalsuan di balik sikap manis, membalut manipulasi dalam kata-kata lembut, dan membungkus ego dengan tindakan yang tampak baik.

Tipe orang seperti ini tidak selalu mudah dikenali, karena perilakunya sering kali halus, samar, dan terkesan ‘normal’.

Namun, bila diteliti lebih lanjut, terdapat pola-pola yang konsisten dan dapat dijadikan tanda bahwa kita mungkin menghadapi individu yang kurang jujur.

Menurut laporan dari Geediting, berikut adalah delapan tingkah laku halus yang kerap tidak disadari, tetapi dapat menunjukkan indikasi kuat bahwa seseorang mungkin sedang bersikap palsu.

1. Memuji Diri dengan Lembut

Mereka tidak akan terang-terangan menyombongkan diri, tetapi sering menyelipkan pencapaian pribadi dalam setiap percakapan.

Bisa jadi tampaknya hanya menceritakan kisah sehari-hari, tetapi dibalik itu semua terdapat alasan terselubung untuk menyebabkan orang lain merasa kagum. Mereka yang bertindak demikian kehausan akan penghargaan dan menginginkan dirinya dipandang sebagai seseorang yang istimewa.

Mereka dapat berpura-pura sederhana, tetapi pada akhirnya selalu sukses membuat diri mereka menjadi fokus utama dalam cerita apa pun.

2. Terus Menjadi Pihak yang Dirugikan

Setiap kali terjadi perselisihan atau masalah yang mereka hadapi, akhir ceritanya selalu mengatakan bahwa merekalah pihak yang paling dirugikan.

Bahkan ketika jelas mereka punya andil dalam masalah, mereka pandai membelokkan cerita agar terlihat sebagai korban.

Ini adalah bentuk manipulasi emosional yang membuat orang lain merasa bersalah dan akhirnya memihak. Mereka menggunakan belas kasihan sebagai alat kendali.

3. Segera Menilai orang lain

Tanpa banyak mengetahui latar belakang, mereka cepat menarik kesimpulan dan mengomentari kehidupan orang lain dengan nada merendahkan.

Walaupun dapat dinyatakan melalui kata-kata yang lembut atau guyonan, sesungguhnya terdapat sikap bermuka angkuh yang terngiang di sana.

Jenis orang itu suka mengkritik dan mengevaluasi, tetapi tak pernah sungguh-sungguh berusaha untuk memahami.

4. Melakukan Kejahatan hanya Ketika Ada Pengamat

Ketulusan seseorang bisa diuji dari sikapnya ketika tidak ada yang melihat.

Sayangnya, individu yang bersifat palsu biasanya hanya memperlihatkan sisi baik mereka ketika berada di bawah pengawasan.

Mereka akan sangat terlibat dalam memberikan bantuan atau memperlihatkan belas kasihan apabila ada pihak ketiga yang mengamati situasi tersebut.

Tetapi dibalik panggung, mereka mungkin sungguh-sungguh acuh atau tidak peduli sama sekali.

Perbuatan mulia yang dilakukannya tidak berasal dari nurani melainkan dari hasrat untuk tampak baik dimata orang lain.

5. Sulit Merasa Bahagia untuk Kesuksesan Orang Lain

Mereka mungkin mengucapkan selamat saat Anda berhasil, namun di dalam hati, mereka merasa terancam atau iri.

Ada ekspresi yang kurang tulus, komentar yang menggiring ke arah negatif, atau bahkan usaha untuk mengecilkan pencapaian Anda.

Orang seperti ini memandang hidup sebagai kompetisi, dan keberhasilan orang lain membuat mereka merasa kalah, bukannya ikut senang.

6. Perlu Sering Kali Merasa Tepat

Diskusi yang tadinya sehat berubah menjadi perdebatan tanpa akhir ketika mereka terlibat.

Mereka sulit untuk mengakui apabila pandangan mereka ditolak atau ternyata keliru.

Meskipun argumentasi mereka lemah, mereka akan berusaha mencari jalan agar masih tampak tepat.

Orang semacam itu susah untuk mengambil sudut pandang lain, sebab terlampau sibuk dalam menjaga harga dirinya.

7. Seringkali Tak Menyampaikan Rasa Bersyukur Secara Jujur

Mereka dapat menerima pertolongan, dukungan, atau kenyamanan dari pihak lain, namun jarang sekali mengungkapkan ucapan terima kasih dengan sungguh-sungguh.

Ungkapan rasa syukur mereka kelihatan monoton, resmi, atau malahan tidak tersampaikan sama sekali.

Hal ini mencerminkan bahwa mereka terbiasa menerima tanpa menghargai, karena merasa pantas mendapatkan perlakuan baik tanpa harus membalas secara emosional.

8. Acuhkan orang-orang yang tidak memberikan manfaat

Sifat asli seseorang akan terlihat dari cara mereka memperlakukan orang yang tidak memiliki kekuasaan, status, atau manfaat bagi dirinya.

Seseorang yang selalu berpura-pura umumnya hanya ramah terhadap orang-orang yang dapat memberi manfaat, seperti jaringan, ketenaran, atau bantuan.

Selain itu, mereka dapat menunjukkan sikap yang sangat Dingin, acuh tak acuh, dan kadang-kadang kurang ajar. Perhatian mereka bersifat kondisional, bukan berasal dari prinsip atau empati manusiawi.

Posting Komentar untuk "Saham Tipu-Manipulasi: 8 Tingkah Laku Halus yang Mengkhianati Kebohongan"