Selalu Merasa Ketinggalan? Kenali 8 Karakter Unik Mereka yang Sering Diabaikan
Pernahkah kamu melihat ke sekeliling dan merasa seolah-olah orang lain jauh lebih maju dalam hidup, sehingga Anda merasa terjebak di garis start?
Orang-orang yang mengaku 'sangat tertinggal' sering kali memiliki kekuatan tersembunyi yang tidak terlihat dalam resume atau feed media sosial.
Dikutip dari laman geediting.com , 21 Mei (Rabu), berikut delapan karakteristik diam-diam yang dipegang oleh mereka yang merasa ketinggalan namun sesungguhnya tidak.
1. Mereka mengatur timeline pribadi daripada mengikuti kebanyakan orang
Banyak individu yang berpikiran "Kurang Dari" memiliki timeline pribadi. Mereka bisa saja belum membeli properti pada tahun ke-30 hidupnya atau belum mengasuh anak ketika berusia 25 tahun.
Mereka bisa saja mengubah jalur karier pada saat berusia 40 tahun. Sebab mereka memilih rute yang lain, seseorang dapat dengan cepat menduga bahwa mungkin ada kekeliruan dalam pilihan mereka.
Sejujurnya, mereka lebih menyetujui kesungguhan dibandingkan pengakuan luar.
Berdasarkan studi, orang yang menyusun tahapan personal dibandingkan berusaha mengikuti aturan sosial cenderung memperlihatkan tingkat kebahagiaan hidup yang lebih besar secara keseluruhan.
2. Mereka melaksanakan tindakan-tindakan kecil tetapi berkelanjutan
Mereka bisa jadi merasa terlambat sebab tak melakukan loncatan signifikan, namun di sisi lain, tanpa disadari mereka telah melaju dengan progres yang konsisten setiap harinya.
Apakah Anda sadar bahwa fokus mereka terletak pada tindakan-tindakan kecil yang akumulasi dari waktunya bisa membawa hasil besar? Bahkan peningkatan-peningkatan sederhana tiap harinya pun mampu menghasilkan dampak yang luar biasa.
Betul sekali. Melakukan tindakan sederhana setiap harinya—misalnya menulis selama 15 menit, lari sejauh satu mil, atau baca satu bab dari sebuah buku—sering kali membuat kita merasa bahwa hasil tersebut kurang memadai.
Akan tetapi seiring bulan dan tahun bergulir, Anda terus-menerus mengokohkan dasar yang kuat.
Usaha yang terus-menerus dan berkelanjutan umumnya memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan semangat motivasi yang tidak menentu.
Oleh karena itu, apabila Anda terus usaha untuk meraih tujuan dengan perlahan-lahan, besar kemungkinannya bahwa Anda telah jauh lebih dekat ke sasaran daripada yang Anda bayangkan.
3. Mereka memikirkan perkembangan mereka (meski mungkin bersikap keras terhadap diri mereka).
Seseorang yang terus-menerus merasa kurang dari orang lain biasanya mempunyai tingkat pemahaman diri yang dalam. Mereka condong untuk melakukan refleksi internal dan menyalahkan dirinya sendiri.
Dari segi negatifnya, penilaian diri yang keras mungkin saja terjadi, namun ini juga menunjukkan bahwa mereka sering kali melakukan evaluasi pada dirinya sendiri.
Mereka mengetahui apa yang efektif dan apa yang kurang, walaupun mereka tak selalu menyadari pencapaian tersebut.
Seperti yang telah disampaikan oleh Glennon Doyle, kita cenderung memiliki keberanian yang lebih besar dibandingkan apa yang kita bayangkan, dan sumber keberanian ini berasal dari pertarungan melawan keraguanku sendiri.
Perhatikan ini, saat Anda duduk di sana dan mengadu diri dengan versi terbaik Anda, bisa saja Anda lupa betapa jauhnya Anda sudah berkembang.
Apabila Anda selalu memikirkan perkembangan diri Anda, bisa jadi Anda telah menyesuaikan dan tumbuh tanpa disadari dalam cara-cara tertentu.
Jangan menyepelekan ciri khas ini, karena itu artinya Anda sedang mengalami perkembangan daripada berhenti di tempat.
4. Mereka menerima dengan lapang pergeseran haluan
Pernahkah Anda menyadari bahwa orang-orang dengan sifat paling lentur kadang-kadang merasa ketinggalan?
Mereka kemungkinan besar sudah menjalani beberapa jenis pekerjaan lain, beralih antar beragam kota, atau merintis serta menutup sejumlah proyek favorit mereka. Hal ini bisa menyebabkan perasaan tidak stabil.
Namun, kapabilitas adaptif tersebut sungguh signifikan. Sebagaimana dijelaskan oleh Verywell Mind, orang-orang yang mampu menyesuaikan diri saat situasi berubah cenderung merasakan tingkat stres yang lebih rendah secara keseluruhan seiring waktu.
Apabila kamu menemukan dirimu mengambil arah yang berbeda atau mencoba sesuatu yang baru, ini bisa jadi indikasi bahwa kamu malahan sedang maju, bukannya tertinggal.
5. Mereka mengutamakan hal-hal substantif dibandingkan dengan yang dangkal.
Mereka tak menunjukkan semua capaian mereka di platform-media sosial. Lebih sering, mereka cenderung lebih mengutamakan proses belajar ketimbang mencapai keberhasilan.
Mereka bisa jadi akan menolak 'titik penting dalam sejarah' yang terlihat mencolok apabila titik itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar mereka.
Jika Anda lebih mengutamakan substansi dibandingkan tampilan luarnya, Anda mungkin akan merasakan ketidakpedulian.
Tetapi ingatlah bahwa validasi dari luar belum tentu setara dengan perkembangan sebenarnya. Terkadang, pencapaian yang signifikan berlangsung tanpa diketahui banyak orang.
6. Mereka mengimplementasikan kesabaran yang damai
Iya, kadang-kadang kegigihan bisa berat. Kita mengapresiasi pelari yang menyelesaikan lomba, mahasiswa S2 yang mendapatkan gelar mereka, atau sahabat kita yang membuka usaha baru dengan peresmian resmi.
Akan tetapi, ketekunan juga dapat terlihat lembut dan berdedikasi. Keteguhan hati yang damai —tetap fokus pada sasaran tanpa perlu menunjukkannya— sering memberikan rasa puas batin yang jauh lebih mendalam.
7. Mereka menunjukkan belas kasihan yang mendalam kepada orang lain (bukan selalu pada diri mereka sendiri).
Orang yang berada di posisi terbelakang biasanya lebih memiliki empati dan kasih sayang. Kenapa demikian? Sebab mereka sudah mengalami perasaan frustasi serta letdown, sehingga tak mau penderitaan tersebut dialami oleh orang lain.
Mereka akan kembali pada jam yang sudah larut malam guna menolong kolega mereka. Sedangkan untuk urusan pendengaran keluhan sahabatnya, mereka lakukan dengan penuh perhatian.
Mereka akan bersusah payah membantu keberhasilan orang lain, meskipun pada waktu yang sama mereka merasa belum mampu menata hidup mereka sendiri.
Aspek negatifnya adalah mereka cenderung tidak bersikap menyayangi terhadap diri sendiri. Mereka sering mengkritik dan mencaci dirinya sendiri karena belum sampai ke posisi yang mereka anggap sepatutnya.
Akan tetapi, empati merupakan suatu kekuatan yang dahsyat. Apabila kamu bisa menggunakannya secara internal, maka kamu akan sadar seberapa bernilainya dirimu, meski terkadang merasa ketinggalan.
8. Mereka berusaha sebaik mungkin dengan sumber daya yang dimiliki.
Orang yang merasa ketinggalan umumnya penuh dengan ide. Meskipun mereka belum tentu mempunyai perlindungan yang kuat atau perencanaan matang, namun mereka berhasil mencari jalan untuk melaksanakannya.
Ini berarti mereka sering mengembangkan solusi kreatif. Mereka mencari peluang di tempat-tempat yang terabaikan.
Mereka bersedia membuat anggaran, berkompromi, atau melakukan sedikit magic demi bertahan hidup.
Kecerdasan itu mungkin tidak tampak menarik, tetapi itu menunjukkan bahwa Anda sama sekali tidak ketinggalan, Anda inovatif.
Posting Komentar untuk "Selalu Merasa Ketinggalan? Kenali 8 Karakter Unik Mereka yang Sering Diabaikan"