Hindari Ini! 8 Kesalahan dalam Percakapan Sepele yang Membuat Pasangan Bercakap Kehilangan Minat

Obrolan ringan atau small talk Seringkali berperan sebagai titik awal penting untuk mengembangkan relasi sosial atau teman baru. Akan tetapi, tak seluruhnya orang merasa tenang atau mahir saat mencetuskan dan menjaga obrolan pendek yang kerap tampak remeh ini.

Ternyata, terdapat beberapa kesalahan umum dalam percakapan santai yang malah membuat pendengarnya menjadi kurang tertarik atau merasa tak nyaman. Kegagalan-kegagalan ini dapat mencegah komunikasi yang semestinya mudah dan menyenangkan antara dua orang yang mencoba membina hubungan satu sama lain.

Menurut Geediting.com di hari Rabu (21/05), ini dia delapan kesalahan dalam mengobrol santai yang harus kitahindari supaya pembicaraan terus menarik dan lancar.

1. Terlalu Pesimis Atau Menyela

Membuka percakapan dengan pembicaraan ringan namun selalu mengeluhkan kehidupan atau memiliki pandangan yang cenderung pesimis dapat segera menciptakan atmosfir suram bagi pihak lain. Biasanya, orang enggan berinteraksi saat mendapat energi negatif seperti itu karena khawatir akan memberikan beban psikologis pada dirinya.

2. Terdapat Terlalu Banyak Pertanyaan Bertipe 'Ya/Tidak'

Menanyakan serangkaian pertanyaan yang hanya memerlukkan jawaban pendek "iya" atau "tidak" dapat menjadikan pembicaraan tampak membosankan layaknya sesi penyiksaan formal. Cara ini pada dasarnya mencegah arus komunikasi menjadi lancar serta mereduksi kesempatan bagi pihak lain untuk berekspresi dengan bebas.

3. Tidak Melanjutkan Dengan Pertanyaan Lebih Banyak

Ketika lawan bicara selesai memberikan jawaban, kegagalan untuk mengajukan detail atau pertanyaan lebih lanjut menunjukkan kurangnya minat tulus pada apa yang mereka sampaikan. Obrolan pun terasa dangkal karena tidak ada upaya eksplorasi mendalam dari topik yang baru saja mereka bagikan atau sampaikan secara spontan.

4. Memonopoli Percakapan

Berbicara secara non-stop tentang dirimu sendiri atau membahas topik yang hanya menarik bagimu saja, tanpa memberikan ruang kepada pihak lain untuk menyumbangkan pendapat mereka, merupakan suatu pelanggaran besar. Orang-orang yang sedang berbincang denganmu bakal merasa benar-benar tak diperhitungkan dan pada akhirnya cenderung menjauh dari percakapan monolog ini.

5. Memberikan Detail Pribadi Secara Terlampau Cepat dan Dini

Menyampaikan informasi yang terlalu mendalam atau berbagi rahasia pribadi saat pertama kali bertemu dapat menyebabkan orang lain merasa gugup atau takut. Sebaiknya diskusi awal tetap fokus pada subjek yang ringan dan umum tanpa mengungkapkan hal-hal yang sifatnya privat atau peka.

6. Gagal Mencapai Konsensus atau Perbedaan yang Serupa

Tidak dapat mengidentifikasi tema atau minat serupa pada awal pembicaraan mungkin menyebabkan dialog menjadi membosankan, tidak nyaman, dan kurang memiliki tujuan yang jelas. Menemukan hobi bersama merupakan tahap vital dalam merintis hubungan awal agar diskusi dapat berlangsung lebih hangat serta menarik.

7. Terlalu Menonjolkan Diri Sendiri

Kesalahan ini terletak pada isi obrolan yang hanya fokus pada kisah, sudut pandang, atau pengalaman pribadi si pembicara saja. Pendengar akan menjadi cepat jenuh apabila mereka merasa tak memiliki peluang sama sekali untuk turut serta berkontribusi atau membagikan pengalamannya masing-masing.

8. Tidak Menyimak Secara Aktif

Mendengarkan sekadar untuk mengantisipasi kesempatan berbicara, tanpa benar-benar memahami atau meresap pesannya, merupakan indikator dari ketidaktelitian. Orang lain akan melihat bahwa Anda tak totalitas dalam bergaul sehingga mereka cenderung berhenti melanjutkan pembicaraan yang dirasakan membosankan.

Memahami serta menjauhi berbagai kesalahan tersebut amatlah vital guna menciptakan hubungan sosial yang lebih baik dan menyenangkan bagi semua orang. Berbincang santai merupakan suatu bentuk seni yang dapat ditingkatkan dengan terus menerapinnya beserta pengetahuan tentang diri sendiri sehingga tiap percakapan akan menjadi sarana penghubung antar individu.

Lokasi:

Berbagi :